Tuesday, December 30, 2008

Ayat-ayat cinta




"Maria mengadap Tuhan dengan tersenyum di bibirnya.Wajahnya bersih di selimuti cahaya.Kata-kata yang tadi diucapkannya dengan bibir bergetar itu kembali terngiang-ngiang ditelinga.aku masih mencium bau syurga.Wanginya meresap ke dalam sukma.aku ingin masuk ke dalamnya.Disana aku berjanji akan mempersiapkan segalanya dan menunggumu untuk bercinta.memadu kasih dalam cahaya kesucian dan keredhaan Tuhan selama-lamanya."

Pemenang Anugerah Penghargaan "The Most Favorite Book 2005".
Habiburrahman El Shirazy. Novelis, Sarjana Al Azhar Universiti Cairo.

Sunday, December 28, 2008

Desaku Sepi



hari ini desaku sepi
tiada lagi tenaga waja
orang tua keletihan
setelah mengejar anak-anak
yang hilang entah kemana.

hari ini desaku sepi
tiada lagi seruling senja
orang tua kehilangan suara
bertahun-tahun memanggil anaknya
mencari bahagia di tengah kota.

hari ini desaku sepi
tiada lagi tenaga waja
kehilangan anak muda
memaksa kaki-kaki tua
berderau sesama sendiri
melangsungkan tradisi petani.

hari ini desaku sepi
tiada lagi anak muda
yang rela menerima pesaka
cuma tenaga tua mengejar jentera
dibantu angin kering dari utara
melawan inflasi tak reda-reda.

Friday, December 26, 2008

Cinta Tiada Akhirnya.



SINOPSIS
Rentetan perkahwinan rahsia antara izzah dan hafiz di 'Ombak Rindu' di panjangkan lagi di dalam 'Cinta Tiada Akhirnya'.

Kehidupan menjanjikan segalanya pahit,manis,suka dan duka.Satu perjalanan anugerah dari Maha Pencipta yang menjanjikan kematian dalam kembara kehidupan.Bagi kaki yang melangkah dan tangan yang menadah,terpulang pada insan itu sendiri mencorak hidupnya.
Inilah kisah...Cinta...Tiada Akhirnya,menyelami izzah yang setia,hampir sempurna,menyajikan cinta pada suaminya,hafiz yang masih mencari diri dan cinta sejati.
Disulami detik cemas yang pasti mencorak minda,mendebarkan jiwa.Cinta Tiada Akhirnya akan menyerapi kehidupan setiap pembacanya.

Semusim yang bermula


Terdampar di rantau asing
Kosong dasarnya...
desiran ombak pulau mutiara
menggamit suatu rahsia yg cuba ku bongkar..
aku perantau sepi...meninjau ranjau manusia yg variasi
Andainya semut bertemu gula
Andainya barat bertemu timur
Andainya uda bertemu dara
Andainya merpati dua sejoli
Andainya hatiku ada yg punya
Kecanakkan mentari perit dipipi
pulasan bibirku mengetap sendu
namun kehujanan itu seolah memanah
suatu igauan resah yg tak bernoktah
basahnya jasadku bermandikan episod baru
episod cintaku berbunga rindu
rindu yg menyulam kalbu terbuku..kerna terbiar dek rasa sangsi
adakah cintaku kini mula bersemi
Semusim itu ku bahagia
Semusim itu ku ceria
Semusim itu ku lahir semula
Semusim itu terisi madah irama
Semusim itu ku berlagu gurau
Semusim itu ku terpukau
Kukan kembali menyambut lambaian pulau mutiara
Kilauan mutiara itu menyilau sukma
sukma gelora bak ratnasari berdansa
mengikut rentak kembara arjuna

Monday, December 22, 2008

JANJIKU bersamamu



kau ku kenal melalui naluri
setiap detik memancarkan warna-warna sentuhan
pandang pertama menyesatkan ku
pandang kedua memberi erti kepadaku

sebentar menilik jari jemari
kadangkala maksud tidak ditemui
tapi hati bertanya "adakah dia cinta?"
bukan...bukan...dan bukan...

kenapa hati bersahut rindu
sedangkan ianya bukan cinta?
atau mungkin mainan perasaan
yang tiba-tiba hilang begitu saja.

sekejap bertemu sekejap berpisah
kadangkala mesra kadangkala bergaduh
sekejap suka sekejap benci
kadangkala riang kadangkala sedih

erti kawan dan sahabat lebih bermakna
dari menyulam kasih yang tiada henti...
walau apa yang terjadi kau tetap sahabat ku
itulah JANJIKU bersamamu.

Friday, December 19, 2008

Tuesday, December 16, 2008

selingkar cahaya arjuna

tiap detik rona mata
lensamu yang menangkap cahaya
menerobos pelusuk dunia kehidupanku
warna-warna jiwa mula terpancar
seolah-olah mengerti kesamaran
yang menyelimuti jasad kudus
yang dahagakan kerinduan jejaka
cahaya itu masih berlegar-legar
dan saat terhenti detik masa

lensamu terpana suatu rahsia yang
hanya terungkai dek limpahan madu cinta
pesona panahan lensa...merangkap gumpalan mendung
lantas berarak mega asmara menghias duniaku
gerakan lensa tak terhenti begitu sahaja...pintasan cahaya ada
terentas...cahaya warna yang berbunga cinta
terkasima ketika lensamu menyebarkan
ruang dunia untuk ku menapak
satu persatu jasad bergemerlap mengikut rentak irama lensamu
yang cukup pantas menerjah segenap sudut
ku akui sebalik cahya lensa...ada kembara yg tegar dan
agam sungguh

ku pilin satu persatu mega asmara
ku kumpul menjadi jambangan kasih sengilu lidah
yang tergigit menari
rebah tak tersandung...baring tak beralas
ku amati ruang yang menapakkan jiwa kosongku ini
justeru lensa yang menangkap cahaya
dapat ku gapai walau tak sepantas mana

rona mata lensa menyerlahkan diri
aku menobat diri laksana anja asmara
menitip kehadiran sang arjuna
semesta akur akan balikan cahaya lensa sang arjuna
mengiringi anja asmara..telus ke cahaya lensa
cahaya cinta dua jiwa..

Arjuna di Arafah

Di sini pohon-pohon hijaumu
bagaikan berakhirnya gurun pasir
lalu merestui percintaan dan harapan
mengukuhkan kesetiaan
di sinilah ruang pertemuan
dua kekasih yang terpisah
Adam bertemu Hawa
Ibrahim bertemu Hajar
Muhammad bertemu umatnya.

di sini di bawah matahari
cinta lebih bermakna
ketakwaan lebih mendalam
tapi di bawah teduhan pohon
cinta bisa jadi palsu
ketakwaan menjadi cetek
kerana insan terus bermimpi
di siang hari.

Thursday, December 11, 2008

Semalam

Rentetan kenangan yang seabad lalu menggamit rasa suka,duka,tangis,tawa segalanya mengupas kekerasan jiwa.
Kecil-kecil tatkala bermain seusia tanpa pernah ada secalit perasaan.
Noktah yang tiada penghujung tidak tahu dimana ada asal usulnya.

Remaja ditambah dengan kerakusan dunia menyentap rongga-rongga yang tiada di semai benih kekuatan.
Hari-hari menyuluh lesu dikaki sambil merendahkan diri "Ahh!!aku bosan."
Beg digalas,sepatu berdebu...usang...menjeling kanan dan kiri...mana tahu ada tempat boleh diisi.

Teriakan sang unggas jelas memberitahu betapa sakitnya bila mentari terus menerobos ke lubang-lubang dunia.Terpejam seketika bila sang bayu menyelinap di celah-celah bulu romaku.

Kelahiran

Sembilan belas tujuh puluh enam hari kedua bulan lima.Lebih kurang jam 1.00 dinihari."Allah..Allah..Allah.."si ibu yang dari tadi bagaikan bertarung nyawa demi melahirkan bayi yang bakal menyambung kasih dan sayang kekeluargaan memecah kesunyian kamar.Kalimah syukur Alhamdulillah disusuli linangan airmata jelas kedengaran dan terpancar dari mulut dan wajah seorang bapa tatkala biasanya begitu angkuh dan gagah ..kini terasa begitu kerdil sambil menadah tangan menandakan mensyukuri segala rahmatMu Ya Allah..